Rabu, 24 November 2010

Saman Keliling Eropa

Sumber Foto: http://farm4.static.flickr.com35773678064368_ecaa8f6cae_o.jpg













Kata siapa anak muda sekarang tidak cinta dengan budaya Indonesia? Kita boleh bangga dengan seni tari asli Indonesia yang satu ini, tari saman telah dipentaskan oleh muda-mudi Indonesia sampai ke benua Eropa. Tari Saman konon dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo, Aceh Tenggara. Dahulu saman biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat Aceh, bahkan sampai sekarang. Dalam acara-acara besar atau penting orang Aceh, seni tari ini sering ditampilkan. Mungkin salah satu alasannya, selain budaya turun temurun adalah karena tarian yang sangat bersemangat ini biasanya akan langsung mencuri perhatian saat ditampilkan. Jadi, bisa dibilang saman dapat menghibur orang Aceh ataupun yang bukan orang Aceh. Semangat kekompakan dalam tarian ini akan menarik antusias penonton saat menyaksikan.

Dipimpin oleh seorang syekh yang bertugas mengatur gerakan dan juga menyanyikan lagu pengiring, tarian ini bisa dibilang sangat unik. Sebab, tidak menggunakan alat musik sebagai pengiring. Hanya bermodalkan suara dari para penari serta syekh, dan tepuk tangan yang dikombinasikan dengan tepukan ke dada dan paha penari sembari menghempaskan badan ke berbagai arah. Modal untuk melakukan tari ini adalah kekompakan, semangat dan konsentrasi yang tinggi dari para penarinya.

Foto: Penampilan Saman UPH

Saman pada mulanya ditampilkan oleh beberapa lelaki muda asalkan berjumlah ganjil, bisa belasan bahkan sampai puluhan. Namun seiring perkembangan zaman, saman kini ditampilkan juga oleh kaum hawa. Mungkin sebagian dari Anda pernah melihat tarian saman. Sebab, sudah banyak sekolah, universitas dan sanggar tari yang mengembangkan dan ikut memelihara tari saman. Salah satunya adalah Universtias Pelita Harapan (UPH), Tanggerang, Banten. Perguruan tinggi swasta inilah salah satunya yang telah berhasil membawa saman sampai ke benua Eropa.

Tari saman di UPH dibentuk sejak tahun 2006 dengan anggota dari berbagai fakultas di UPH. Saat ini tari saman memiliki sekitar 30 anggota yang tediri dari laki-laki dan perempuan. Walau tergolong baru sudah banyak prestasi yang diraih, mereka banyak melakukan perform di luar negeri. Salah satunya di Zywiec International Folklore festival , Polandia, pada Agustus 2009.

“Tanggapan dari masyarakat di sana sangat antusias, mungkin karena gerakan ini terlihat sangat ‘aneh’ bagi mereka”, ujar Suci, salah satu anggota tari saman UPH yang masih aktif hingga kini. Dengan menerima sambutan seperti itu, mereka (baca: kelompok tari saman UPH) semakin aktif untuk mencoba tampil di berbagai negara. Prestasi ini cukup membanggakan. Disaat kaum muda Indonesia sibuk mengadaptasi modern dance dari barat. Mereka malah mempelajari tari saman dan dengan itu otomatis ikut melestarikan salah satu budaya Indonesia

Seharusnya masyarakat kita bangga dengan seni dan budayanya sendiri, bukan malah bangga mengadaptasi seni dan budaya dari barat. Dapat kita lihat contoh di atas, dengan tari tradisional, tim tari saman UPH bisa melakukan tur sampai Eropa. Marilah kita lebih mencintai seni dan budaya kita sendiri. Tari saman hanyalah salah satunya dari sekian banyak seni tari tradisional Indonesia. Masih banyak seni tari lain yang tak kalah menarik dan menunggu untuk di tampilkan dengan bangga oleh anak Indonesia. (Muhammad Khadafi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar