Selasa, 23 November 2010

Seni Batik, Sempat Terlupakan dan Kini Mulai Bangkit Kembali

Indonesia merupakan salah satu negara yang mudah menyerap budaya dari negara lain, terutama Amerika Serikat. Banyak sekali seni dan budaya di Indonesia yang "dicampakkan" oleh masyarakatnya sendiri gara-gara mengira bahwa seni dan budaya itu sudah jadul, dan akhirnya beralih ke seni dan budaya yang diserap dari negara lain. Salah satu korban dari hal ini adalah BATIK.
Batik adalah salah satu seni yang dulu sangat dibangga-banggakan oleh masyarakat Indonesia. Motifnya yang khas dan beragam sesuai daerah pembuatnya (Solo, Pekalongan, Cirebon, Garut, Tasikmalaya, Yogyakarta) cara pembuatannya yang menarik, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Batik adalah sesuatu yang menarik sehingga orang-orang pun tidak canggung dan malah bangga bila bisa memakai Batik dan memperkenalkan Batik sebagai salah satu kesenian di Indonesia kepada negara lain. Namun apa kabar Batik sekarang?
Sekitar tiga sampai empat tahun lalu, Batik dianggap sudah terlalu jadul. Orang-orang menganggap bahwa Batik adalah busana atau sesuatu yang pantesnya dipakai oleh orang tua. Anak muda tidak mau menggunakan Batik sebagai atribut dalam berbusananya dan lebih memilih menggunakan busana yang merupakan seni dan budaya dari negara lain. Saya sendiri tidak mengerti mengapa anak-anak muda itu tidak mau bila disuruh menggunakan busana Batik, padahal di sekolah-sekolah di Indonesia sudah ada hari dimana murid-muridnya harus menggunakan pakaian Batik. Namun hal tersebut tetap tidak berpengaruh pada busana mereka saat menggunakan busana bebas untuk bermain bersama teman-temannya.
Saya pernah bertanya pada seorang teman perempuan,"kamu dulu suka ga sih pake Batik?", dan teman saya menjawab bahwa dia geuleuh (sunda : jijik) harus menggunakan busana Batik pada saat itu. Menurutnya, Batik pada 3-4 tahun yang lalu terlihat monoton, baik dari modelnya yang terlalu formal maupun corak dan warnanya yang selalu sama, yaitu selalu warna coklat. Jawaban seperti itu bisa saya maklumi, apa lagi itu jawaban dari seorang perempuan yang sangat peka terhadap busana, tapi apakah harus segitunya terhadap salah satu warisan seni budaya Indonesia itu ?
Namun sudahlah. satu tahun belakangan Batik sudah mulai menunjukkan "taring"nya kembali. Entah bagaimana caranya, tapi tiba-tiba Batik menjadi digemari oleh anak-anak muda, dan orang tua tentunya, sebagai busana yang wajib dipakai. Seni Batik yang asalnya kurang disukai karena terlalu monoton, perlahan mulai merubah tampilannya menjadi lebih berwarna dan lebih elegan. Warnanya tidak lagi "hanya" coklat, melainkan merah, biru, dan warna cerah lainnya, coraknya pun menjadi lebih bervariasi, dan juga yang lebih penting adalah model busananya menjadi sangat menarik dan dapat membuat orang-orang tertarik untuk menggunakan busana dengan bahan batik.


Yaa, Batik yang asalnya menjadi andalan Indonesia, perlahan mulai dilupakan, namun akhirnya sekarang mulai bangkit kembali sebagai komoditi penting bagi dunia seni dan budaya Indonesia. Dan semoga Seni Batik di Indonesia bisa terus berkembang dan akhirnya menjadi sesuatu yang bisa dibanggakan di luar negeri. (A.  Bintang Pratama)

Sumber :

Sumber Foto :
kppo.bappenas.go.id
rembang-leh.com
archive.kaskus.us

Nara Sumber (teman yang ditanya tentang Batik dikalangan anak muda) :
Nama   : Regita Afina Faradilla
TTL      : Bandung, 8 November 1993
Email    : regitaaaa@yahoo.com

Sumber Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Batik
http://cantingbatik.wordpress.com/2008/04/17/sejarah-dan-perkembangan-seni-batik-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar